Jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam
bak yang berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikkan suhu dan air panas
mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari
benda bersuhu tinggi (air panas) ke benda bersuhulebih rendah (air ledeng).
Uraian diatas jelas mempertegas kesimpulan bahwa perpindahan energi secara
alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.
Enegri yang berpindah disebut kalor. Jadi kita
mendefinisikan kalor sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.
Apakah perbedaan
antara suhu, kalor, dan energi dalam ?
Joseph black pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang
menyatakan perbedaan antara suhu dan kalor. Suhu adalah derajat panas atau
dinginnya suatu benda yang diukur oleh termometer, sedangkan kalor adalah
sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan
suhunya. Suhu sesungguhnya adalah ukuran energi kinetikrata-rata partikel dalam
suatu benda. Sedangkan dalam fisika, istilah “kalor” selalu mengacu pada energi
yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lainnya karena perbedaan suhu.
Begitu proses pemindahan energi ini berhenti maka kalor tidak lagi memiliki
arti. Jadi, kalor bukanlah jumlah energi yang terkandung dalam suatu benda.
Karena itu, tidaklah tepat menyatakan bahwa suatu benda mengandung kalor.
Secara sederhana kita dapat menyatakan beda antara suhu,
kalor, dan energi dalam sebagai berikut. Suhu merepresentasikan energi kinetik
satu molekul zat. Energi dalam adalah ukuran energi seluruh molekul dalam zat.
Sedangkan kalor adalah perpindahan sebagian energi dalam dari suatu zat ke zat
lain karena adanya perbedaan suhu.
Teori kalorik dan
teori kinetik
Sebelum mengetahui bahwa kalor adalah salah satu bentuk
energi, para ilmuwan menganggap bahwa kalor adalah sejenis zat alir ( disebut
kalorik )yang terkandung dalam setiap benda dan tidak dapat dilihat oleh mata
manusia. Teori ini disebut teori kalorik dan pertama kali diperkenalkan oleh
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794),ahli kimia berkembangsaan Perancis.
Berdasarkan teori, satuan kalor mula-mula diberi nama kalori (disingkat kal,
menggunakan huruf keci). Kandungan energi dalam makanan sering kali dinyatakan
dalam kalori (ditulis dengan huruf besar K) yang berarti kilokalori (disingkat
kkal).
Teori kalorik menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi
mengandung lebih banyak kalorik daripada benda yang suhunya rendah. Ketika
kedua benda disentuhkan, benda kaya kalorik kehilangan sebagaian kaloriknya
yang diberikan kepada benda miskin kalorik sampai kedua benda mencapai suhu
yang sama (tercapai keseimbangan termal).
Setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah salah satu
bentuk energi maka di perteengahan abad sembilan belas, ilmuwan mengembangkan
suatu teori baru untuk mengganti teori kalorik. Teori ini berdasarkan pada
anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu
bergerak. Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih capat, dan
karena itu memiliki energi yang lebih
besar dari pada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin. Teori ini
disebut teori kinetik.
0 komentar:
Posting Komentar