Sabtu, 01 Juni 2013

KALOR


Pengertian kalor dan perbedaannya dengan suhu
Jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak yang berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikkan suhu dan air panas mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi (air panas) ke benda bersuhulebih rendah (air ledeng). Uraian diatas jelas mempertegas kesimpulan bahwa perpindahan energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.
Enegri yang berpindah disebut kalor. Jadi kita mendefinisikan kalor sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.

Apakah perbedaan antara suhu, kalor, dan energi dalam ?
Joseph black pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan perbedaan antara suhu dan kalor. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang diukur oleh termometer, sedangkan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan suhunya. Suhu sesungguhnya adalah ukuran energi kinetikrata-rata partikel dalam suatu benda. Sedangkan dalam fisika, istilah “kalor” selalu mengacu pada energi yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lainnya karena perbedaan suhu. Begitu proses pemindahan energi ini berhenti maka kalor tidak lagi memiliki arti. Jadi, kalor bukanlah jumlah energi yang terkandung dalam suatu benda. Karena itu, tidaklah tepat menyatakan bahwa suatu benda mengandung kalor.
Secara sederhana kita dapat menyatakan beda antara suhu, kalor, dan energi dalam sebagai berikut. Suhu merepresentasikan energi kinetik satu molekul zat. Energi dalam adalah ukuran energi seluruh molekul dalam zat. Sedangkan kalor adalah perpindahan sebagian energi dalam dari suatu zat ke zat lain karena adanya perbedaan suhu.

Teori kalorik dan teori kinetik
Sebelum mengetahui bahwa kalor adalah salah satu bentuk energi, para ilmuwan menganggap bahwa kalor adalah sejenis zat alir ( disebut kalorik )yang terkandung dalam setiap benda dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini disebut teori kalorik dan pertama kali diperkenalkan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794),ahli kimia berkembangsaan Perancis. Berdasarkan teori, satuan kalor mula-mula diberi nama kalori (disingkat kal, menggunakan huruf keci). Kandungan energi dalam makanan sering kali dinyatakan dalam kalori (ditulis dengan huruf besar K) yang berarti kilokalori (disingkat kkal).
Teori kalorik menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalorik daripada benda yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda kaya kalorik kehilangan sebagaian kaloriknya yang diberikan kepada benda miskin kalorik sampai kedua benda mencapai suhu yang sama (tercapai keseimbangan termal).
Setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah salah satu bentuk energi maka di perteengahan abad sembilan belas, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk mengganti teori kalorik. Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih capat, dan karena itu memiliki energi  yang lebih besar dari pada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin. Teori ini disebut teori kinetik.

0 komentar:

Posting Komentar

beranda

us

Recent Post

Masukkan Kode Menu Di Sini

Footer Widget 2

Pages - Menu

Popular Posts