Apabila kita memanaskan salah satu ujung
batang logam, tentunya partikel-partikel pada ujung logam yang dipanasi
bergetar lebih cepat. Makin besar jumlah kalor yang diberikan kepada logam itu,
semakin cepat pula getaran partikelnya. Sebagian energy kinetic yang dimiliki
partikel yang bergetar tersebut diberikan kepada partikel- partikel didekatnya
melalui tumbukan. Akibatnya, partikel-partikel yang ditumbuk itu ikut bergetar.
Demikian seterusnya hingga getaran
partikel-partikel sampai ke ujung logam yang tidak dipanasi.
Perambatan getaran partikel tersebut
disertai dengan perambatan kalor dari
ujung logam yang dipanasi sampai ke ujung logam yang tidak dipanasi. Akibatnya,
ujung logam yang tidak dipanasi menjadi panas. Rambatan kalor ini tidak
disertai dengan perpindahan partikel-partikel logam. Perpindahan kalor melalui
zat perantara (logam) dengan tidak disertai perpindahan artikel- partikel zat
tersebut secara permanen disebut konduksi atau hantaran.
Sebuah batang logam dengan luas penumpang
A dan panjang batang L dipanasi salah satu ujungnya. Pada peristiwa tersebut
kalor akan merambatke ujung yang suhunya lebih rendah.
Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada panjang
L, luas penumpang A, konduktivitas termal k (jenis bahan), dan perubahan suhu.
0 komentar:
Posting Komentar